Selasa, 21 Juli 2015

Episode 7
HASIL AKHIR


       Satu tahun t'lah berlalu, harap cemas selalu kurasakan, semua rasa campur aduk menjadi satu, mungkin masa kelas dua telah berlalu dan naik ke kelas tiga, tinggal menunggu hasil keputusan naik atau tidaknya aku ke kelas tiga, aku rasa saat proses ulangan tak ada masalah sama sekali dalam mengerjakan jawaban, dari yang tersusah hingga yang termudah, tapi... mereka yang menyontek jawabanku sangat menggangguku, tak tenang diriku untuk mengisinya, tak ambil pusing aku pun langsung memberi mereka jawaban palsu agar mereka tak lagi menggangguku, sudahlah lupakan itu semua, semua itu hanya masa lalu yang tak perlu kupikirkan, harusnya yang kupikirkan nasib naik atau tidaknya diriku ke kelas tiga. berpikir sejenak apa yang dikatakan ibuku "nak kita akan pindah setelah kenaikan kelas", hmm.. sepertinya ini berat bagiku, mungkin jika aku pindah akan lebih parah lagi hari-hariku dari pada hari-hari yang ku jalani sekarang ini, ngomong-ngomong berpikir ibu berkata seperti itu aku jadi keingetan dimana ibuku, biasanya ibuku langsung datang kesini untuk mendengarkan ceramah kepsek sebelum pembagian raport, ku lihat sekitar dengan menoleh kesana kemari namun tak nampak batang hidung ibuku, mungkin ibuku masih sibuk dengan pekerjaan rumah, biarkanlah tak usah kupikirkan sekarang ini.
       beberapa jam t'lah berlalu, akhirnya saat yang kutunggu tunggu, wali kelas memberi raport kepada orangtua siswa, tapi...ibuku tak kunjung datang juga, Ah...rasanya jantungku semakin terpacu berdetak kencang, hingga di penghujung pemberian raport ku, namaku pun dipanggil, namun ibuku belum ada juga hingga panggilan kedua, syukurlah...Ayah datang dan mengambil raport itu, hanya saja Kenapa ayah yang mewakiliku padahal malam tadi ibu berjanji untuk mewakiliku, saat itu pula aku bertanya pada ayahku...
(#) = "Ayah, kenapa ibu tidak datang ?"
Ayah= "Ibu sedang berkemas untuk mempersiapkan buat kita pindah"
(#) = "Ayah tidak ikut membantu?"
Ayah= "tenang saja, ibumu juga dibantu oleh jasa angkat barang, lagipula saat ayah ingin pulang, ibu menelepon Ayah untuk langsung pergi kesekolah untuk mengambil raportmu"
(#) = "seperti itu"
       pembicaraan singkat kami berakhir dengan habisnya acara pembagian raport itu, kemudian ayah membuka raportku dan melihat semua nilaiku dan... untunglah ayah mengatakan kalau aku naik kelas, rasa cemasku kini hilang sudah, kebahagian telah menyelimuti perasaanku, karena usai sudah semua acara, aku dan ayahku pergi kerumah untuk membantu berkemas barang dan prabotan.
.
Bersambung
wah..ternyata dia pindah, lah tapi ko' gak ada cinta cintaan ya padahal judul ceritanya "ROMANCE STORY"???? itu nanti gan...mungkin bisa sampai 20 episode endingnya tapi masalah dapat cintanya saya gak mau sampaikan tapi dekat ko dia ketemu cintanya tinggal beberapa episode lagi, terharu gak gan sama cerita ini, saya terharu gan...ini bukan cerita nyata saya gan tapi ini buah pikiran saya dari mengarang cerita...pantengin terus ya kelanjutannya, jangan lupaa share+comment sekalian like dan ikuti saya
Episode 6
RENCANA

        waktu telah berlalu, tak terasa beberapa bulan lagi aku mengikuti ulangan kenaikan kelas, syukurlah nilaiku sampai sekarang standar saja, tak jelek maupun bagus, namun yang membuat aku kwatir adalah sifatku itu, setiap kali ku rubah namun tak lama akan kembali lagi. 
        di lain tempat, waktu telah menunjukan jam 2 pagi, saatnya ku terbebas dari tempat yang kelam itu (sekolah), ya aku mengatakan tempat itu tempat yang kelam bagiku karena tak ada perasaan bahagia saat ku memasuki tempat itu, aku hanya perlu berpura pura bereksperesi dan menahan diri dari mereka dan kejadian yang tak terduga, cukup sudah bagiku menampung penderitaan ini. sebenarnya ada niat bolos sekolah di dalam pikirku, memang ini adalah rencana licik dan gila tapi... aku juga memiliki masa depan dan ingin bekerja layaknya manusia normal, akhirnya rencana itu tak kujalani semestinya apa yang telah kupikirkan matang-matang. di lain cerita, sesampainya aku dirumah, seperti biasa aku langsung masuk kekamar, melempar tas yang berat dan merebahkan diri ke kasur, tak beberapa lama ibu memanggilku, aku pun bangun dan bergegas mendatangi ibuku, saat a berada di hadapannya, ibuku memegang pundakku dengan raut wajah senyum, ibuku berkata "nak...kita akan pindah setelah kamu naik kelas", itulah yang dikatakan ibuku, sedikit agak bingung, tinggal 1 tahun beberapa bulan tuk mngakhiri masa SMA ku, bagiku tanggung untuk pindah, namun memikirkan apa yang dikatakan ibu sepertinya hari-hari sekolah baruku mungkin tak akan kelam seperti hari-hari sekolah yang ku tempati itu
.
Bersambung
Wah...gak ada komentar nih gan...yang ciptain cerita ini aja terharu gan baca episode 1 sampai 6, apalagi dah tamatnya bisa ekspresi kebawa tuh...yang sabar ya..mungkin ini cobaan bagimu,hehehe...pantengin terus ya episode selanjutnya, jangan lupa share+comment byeee

Episode 5
KEMBALI DARI AWAL

        Hari demi hari telah ku lewati, sama halnya seperti dulu aku kurang bersemangat dalam belajar, rumor tentang kemalasanku kini menyebar hanya beberapa hari saja, satu demi satu teman yang telah kumiliki kini mulai menjauhiku, hanya sebagian yang mau berteman denganku. Saat jam istirahat baru dimulai aku hanya duduk di bangku ku dan hanya melirik wanita yang kusukai dulu itu, "sial...kenapa juga aku harus merasakan namanya cinta dan jatuh hati pada seseorang" ucapku sambil ngomel, tak beberapa lama dari balik pintu datang seseorang yang membuat aku ingin memukulnya, dia adalah pacar dari wanita yang aku suka dulu,"dasar kau, jahanam...beraninya kau merebut wanita incaranku, ganteng enggak, banyak yang menyukaimu pun juga tidak" kataku sambil menatap dengan tatapan iblis terhadapnya, rasanya pedih juga merasakan penderitaan ini karena sebuah cinta, dasar cinta...hanya memberikan kesakitan yang mendalam bagiku, di saat itu juga aku mulai membenci namanya cinta, walaupun ada satu wanita yang menyukaiku tetap ku tolak, aku muak dengan masa muda yang tak ada gunanya ini, kali ini ku harus menghilangkan rasa cinta ini dan kembali awal seperti dulu, semoga aku tetap menyendiri, aku ingin hidup menyendiri saja di dunia ini, mereka juga mungkin tak ingin mendekatiku dan berbicara kepadaku, jadi mungkin aku harus tak perlu kwatir terhadap masalah ini. akhirnya ku jalani hidupku seperti biasa tanpa menghiraukan wanita yang ingin menjadi pacarku.
.
Bersambung
Wah...sepertinya suasananya sangat kesal, dia juga tidak bernafsu lagi untuk bercinta, Hmm... bagaimana ini?? Apakah ia ingin melakukannya kembali dan tak membenci namanya cinta, pantengin terus kelanjutan episodenya (ROMANCE STORY)....jangan lupa share+comment atau kalo bisa likenya

Episode 4
SEBUAH RAHASIA


       beberapa jam telah berlalu, akhirnya ibuku keluar dari ruangan dan menatap tersenyum kepadaku, ia berkata padaku kalau sakit lekas pulang, aku hanya mengangguk saja nasehat ibuku dan ibuku pamit bergi meninggalkan lingkungan sekolah, saat itu pula aku dipanggil kembali oleh guru BK untuk memasuki ruangan. Keanehanpun mulai terjadi, yang tadinya guru BK memasang raut wajah marah terhadapku kini ia memasang raut wajah tersenyum, ku lihat guru BK sedikit mengeluarkan air mata, "apa yang telah terjadi? kenapa mereka tidak marah" semua itulah yang terpikir olehku, "Nak...kalau seandainya kamu merasa gak enak badan cepat pulang ya, nanti guru akan memberikan pemberitahuan kepada guru lain tentang ini"kata guru BK, "hah...memberi memberi pemberitahuan apa maksudnya bu" jawabku kebingungan, lalu guru BK hanya tersenyum padaku dan mengatakan ada waktunya saat ku diberitahu.
       saat jam pelajaran, aku hanya memikirkan apa yang dirahasiakan oleh Guru BK, karena sangat penasaran aku ingin mengetahui apa yang mereka rahasiakan dariku.
.
Bersambung
Hmm..apa ya yang mereka bicarakan (ibu & guru BK) pasti para pembaca penasaran juga, kapan ya rahasia itu akan terkuak (episode...) pantengin terus kelanjutannya.. mohon di share + commentnya atau kalo ada likenya juga

Senin, 20 Juli 2015

Episode 3
SEMANGAT YANG HILANG
.
keesokan harinya ku tak bersemangat untuk  belajar, setiap guru menerangkan pelajarannnya entah itu pelajaran kimia sampai sejarah, yang ku lakukan hanyalah menutupkan mataku tanpa memperdulikan orang melihatku maupun guruku, tiap hari ku 
lakukan seperti itu hingga guru mulai jengkel  terhadapku walaupun aku mengalami hukuman  oleh guru piket, hukuman berat yang pernah kudapatkan adalah membersihkan semua WC disekolah hingga jam pelajaran usai, tak hanya itu aku dipanggil guru BK untuk memberi  penjelasan tentang kemalasanku itu, takmungkin aku mengatakan kalau aku sedang  patah hati dan tak bersemangat kepada Guru BK, kali ini aku menipu guru BK dengan prolog yang teratur dan panjang seperti film 
kebanyakan, ya aku menipunya dengan alasan "sakit", karena guru BK tak percaya dengan ucapanku walaupun tak terlihat mencurigakan terhadap guru BK, ia menelepon kedua  orangtua ku dihari itu dan diperintahkan datang sekarang juga, kini hatiku berdegup Kencang bukan karena cinta melainkan gugup dan takut terhadap orangtuaku sampai  mengetahui kalau aku hanya berbohong saja. beberapa jam kemudian ibuku datang tepat di belakangku yang sedang duduk, kini keringatku mulai menetes dan hawa panaspun mulai kurasakan, guru BK mempersilahkan ibuku duduk di sampingku, "glek" tegukan liurku terdengar sangat keras sekarang, "mati aku..apa yang harus aku katakan sekarang"kataku berbicara dalam hati, ibuku dengan wajah yang tersenyum menyuruhku untuk keluar sejenak dan ibu ingin berbicara hanya empat mata saja terhadap guru BK, lega rasanya saat aku disuruh untuk keluar, kini aku bisa bernafas sesidikit agak lega namun masih merasa takut akan kebenarannya... 
.
Bersambung
Apa ya kelanjutannya... jadi penasaran??? Hmm...mungkinkah ia akan dimarahin oleh ibunya atau ada kejadian yang tak terduga, pantrngin terus kelanjutan ceritanya

Rabu, 03 Juni 2015

Episode 2
                         Seribu Tanda Tanya
          Lalu temannya tiba-tiba datang memotong pembicaraanku untuk mengajaknya pergi ke kantin bersama, seketika itu temannya mengucapkan kata yang membuat aku patah hati, " hai mana pacarmu, kenapa tidak bersama dengannya" berbicara pada orang yang aku sukai, perasaanku kini mulai tak karuan, sakit hati baru kali ini kurasakan, apakah ini yang dinamakan sebuah keputus asaan, yang tadinya aku berada di depannya, perlahan aku menjauhinya dan duduk kembali ke tempat dudukku dengan wajah yang lesu, rasanya ingin aku bersedih atas penyesalan apa yang telah ku perbuat hingga kini, harusnya aku sadar bahwa tingkahku sudah keterlaluan dihadapan mereka, seharusnya aku tidak melakukan hal seperti itu, mungkin ini adalah balasan yang kuasa apa yang telah ku perbuat, ingin aku melupakan wanita itu dan berhenti menyukainya tapi rasanya tak bisa untuk sekarang, perlu waktu untuk mengakhirinya.
          bel telah berbunyi, saatnya memulai pelajaran, pandanganku kini tak konsen lagi untuk melihat catatan guru, lama kelamaan aku tak mendengar lagi penjelasan guru, tiba-tiba "brukk" aku terjatuh dari tempat duduk  ku dan tak sadarkan diri, tak tau lagi apa yang terjadi setelah itu.
                      saat itu aku membuka mataku perlahan-lahan, kini aku tak lagi disekolah, melainkan berada di tempat tidurku, aku heran kenapa aku berada di kamarku padahal dari tadi aku berada di sekolah, apakah ini hanyalah mimpi belaka, lalu terdengar ayah dan ibu sedang berbicara kepada seseorang di ruang tamu, aku bangun dari tempat tidurku dan pergi melihat mereka di ruang tamu, ternyata kedua orangtuaku berbicara pada dokter, kini aku kembali dibuat penasaran, apa yang mereka bicarakan, aku tak mengerti maksud mereka, mereka langsung memberhentikan pembicaràan setelah mereka melihatku yang berada di muara pintu, lalu dengan tergesa-gesa dokter itu berpamitan dengan alasan masih ada pekerjaan yang belum diurus. ku dekati orangtua ku dan duduk di sofa yang berhadapan dengan orangtuaku, "ibu apa yang terjadi?" kataku dengan wajah penasaran, namun ibu berkata tidak ada yang terjadi sama halnya dengan ayahku. kini aku dibuat bingung oleh mereka, seribu tanda tanya melekat di pikiranku.
Bersambung.....

Selasa, 02 Juni 2015

episode 1
                                          AWAL MULA
          Hidupku penuh dengan lika-liku, hidup yang keras memaksaku untuk berpikir mencari jalan keluar, kehidupanku penuh dengan masa suram, tak ada kata merdeka  dalam kehidupan ku ini, dulunya perasaan senang dan gembira kini t'lah hilang seiring perubahan zaman, kini tak lebih hanya kesenangan dan kegembiraan palsu yang ku dapati. wajah yang datar dan kepribadian yang berantakan membuat teman sekelasku menjauhiku, tak lebih aku hanyalah parasit yang merugikan mereka dan sebagai boneka untuk mereka, pandanganku kini telah rusak hanya karena perkataanku, walau aku termasuk orang pendiam namun jika saja ada orang berbicara jahil padaku, aku tak sungkan untuk menyerang balik dengan perkataan jahilku empat kali lebih pedas dari mereka, kelakuan itulah yang belum aku sadari, aku termasuk orang tampan tapi karena kesombonganku, maka tak ada lagi yang menyukaiku, mendapatkan pacarpun belum tapi ada salah satu teman sekelasku yang aku sukai, dia pintar, akrab,baik, cantik dan juga sangat menawan, tapi sayang...imageku telah hancur, apalagi menembak cewek yang aku sukai itu sangatlah mustakhil bagiku, tak ingin aku putus asa olehnya, aku langsung mengubah imageku yang jelek ini menjadi baik di hadapan mereka. hari demi hari dan bulan demi bulan, akhirnya sedikit demi sedikit pandanganku di hadapan orang kini t'lah berubah, mereka sekarang terlihat akrab denganku dan kini saatnya melakukan tujuan utama yaitu menembak teman sekelasku, perlahan demi pasti aku berjalan menuju tempat duduknya yang berada di barisan depan, langah demi langkah ku beranikan diri dengan meneguk air liurku "glek", ditengah perjalanan kakiku terasa sangat kaku dan jantungku semakin lama terpompa dengan cepat, setelah aku berada dihadapannya, aku memberanikan diri untuk berbicara padanya, "ha..haii..a...anu(dengan kata yang terbata-bata", tiba-tiba perkataanku dipotong oleh perkataan  temannya "hai...kenapa kau tidak bersama dengan pacarmu" katanya berbicara dengan orang yang kusuka.
bersambung......